Jumat, 07 Desember 2018

Student Visit SD Petra Semarang


LAPORAN PROMOSI KESEHATAN GIGI DAN MULUT
“STUDY VISIT SD PETRA”

Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Hasil gambar untuk logo poltekkes


Disusun oleh:

Veby Santika
P1337425218129

Dosen Pengampu:
Salikun, S.Pd., M.Kes



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN ALIH JENJANG
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
KATA PENGANTAR
Segala do’a dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dengan berkat rahmat dan karunia-Nya, penulisan makalah ini dapat diselesaikan oleh penulis walaupun menemui kesulitan maupun rintangan dalam menyelesaikan laporan promosi kesehatan yang berjudul  “Study Visit SD Petra”.
Selama penulisan laporan ini penulis menyadari akan keterbatasan kemampuan yang ada, sehingga penulis merasa masih ada belum sempurna baik dalam isi maupun dalam penyajiannya. Untuk itu penulis selalu terbuka atas kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan makalah ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bimbingan dan pengarahan dari Bapak Salikun,S.Pd,M.Kes selaku pembimbing mata kuliah promosi kesehatan, serta saran dari berbagai pihak yang penulis terima, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga segala bimbingan dan bantuan yang telah diberikan dapat menjadi amal sholeh dan mandapatkan balasan dari Allah SWT.


Semarang, Desember  2018
                      
            Veby Santika




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sekolah adalah lembaga formal yang didalamnya terdapat kurikulum, guru, siswa, metode pembelajaran, media pembelajaran dan fasilitas yang diperlukan dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Sekolah mempunyai peranan penting dalam pelayanan promosi kesehatan siswa termasuk kesehatan gigi. Kesehatan gigi dan mulut dapat terintegrasi dalam kegiatan kesehatan sekolah. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meluncurkan “Global School Health Initiative” yang dirancang untuk meningkatkan kesehatan siswa melalui sekolah. Program kesehatan sekolah meliputi promosi kesehatan dan praktik gaya hidup sehat bagi anak-anak. Kegiatan lebih menekankan pada pengembangan lingkungan yang sehat dan praktik kesehatan pribadi (Petersen, 2013).
Penyakit mulut yang paling umum diderita anak-anak adalah gingivitis dan karies gigi sebesar 60-90% (Petersen, 2013: 204). Usia 8-10 tahun merupakan kelompok usia yang kritis terhadap terjadinya karies gigi dan mempunyai sifat khusus yaitu transisi pergantian gigi susu ke gigi permanen. Anak usia 8-10 tahun prevalensi karies gigi mencapai 60-85% (Widya, 2013: 128). Karies gigi meningkat dan bertambah dari waktu ke waktu. Jika tidak diberi tindakan akan berefek pada kualitas hidup anak, seperti kemampuan memakan dan mengunyah pada makanan yang mereka pilih. Anak yang mempunyai kesehatan mulut yang rendah 12 kali lebih terbatas aktivitasnya dari pada mereka yang tidak memiliki masalah kesehatan gigi dan mulut. Karies gigi merupakan penyebab utama luka pada mulut dan hilangnya gigi (Spiby, 2013: 4).

Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit yang tersebar luas di masyarakat Indonesia. Faktor penyebab dari penyakit gigi dan mulut dipengaruhi oleh faktor perilaku, kebersihan gigi dan pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (2013: 11) untuk perilaku benar dalam menyikat gigi berkaitan dengan faktor gender, ekonomi, dan daerah tempat tinggal ditemukan sebagian besar penduduk Indonesia menyikat gigi pada saat mandi pagi maupun mandi sore adalah sebesar 76,6%. Perilaku menyikat gigi dengan makan pagi dan sebelum tidur malam, untuk Indonesia ditemukan hanya 2,3%. Indeks DMF-T (Decay Missing Filled-Teeth)menggambarkan tingkat keparahan kerusakan gigi. Prevalensi nasional Indeks DMF-T adalah 4,6.
            Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) adalah upaya kesehatan masyarakat yang ditujukan untuk memelihara, meningkatkan kesehatan gigi dan mulut seluruh peserta didik di sekolah binaan yang ditunjang dengan upaya kesehatan perorangan berupa upaya kuratif bagi individu (peserta didik) yang memerlukan perawatan kesehatan gigi dan mulut. Program UKS/UKGS yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat, sehingga dapat dicapai derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal bagi anak sekolah ( depkes RI,2012).
            Salah satu resolusi dari The 60thWorld Health Assembly(WHA) oleh WHO tahun 2007 adalah mengembangkan dan mengimplementasikan promosi kesehatan gigi dan mulut serta pencegahan penyakit gigi dan mulut sebagai bagian dari kegiatan promosi kesehatan di sekolah dengan fokus pada PHBS dan praktik perawatan diri sendiri di sekolah, yaitu dengan pelaksanaan sikat gigi setiap hari di sekolah.Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah selain dilaksanakan melalui kegiatan pokok kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas juga diselenggarakan secara terpadu dengan kegiatan pokok UKS dalam bentuk program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang juga dilaksanakan oleh swasta.
Program UKGS sudah berjalan sejak tahun 1951, status kesehatan gigi pada anak usia 12 tahun masih belum memuaskan. Hasil Riset Kesehatan Dasar 2007 (Kemenkes), menunjukkan prevalensi karies gigi dalam 12 bulan terakhir di Indonesia adalah 46,5% dan yang mempunyai pengalaman karies sebesar 72,1%. Prevalensi karies aktif kelompok umur 12 tahun sebesar 29,8% sedangkan pengalaman karies 36,1%. Besarnya kerusakan gigi yang belum ditangani dan memerlukan penumpatan/pencabutan (RTI) pada usia 12 tahun sebesar 62,3% sedangkan persentasi dari jumlah gigi tetap yang sudah di tumpat (PTI) pada usia ini baru mencapai 0,7% dan 26,2% telah terlanjur dicabut.

  1. Rumusan Masalah
a.       Apa saja program yang ada di UKGS tersebut ?
b.      Sarana dan prasarana yang ada di UKGS tersebut ?
c.       Manajemen atau pengolahannya bagaimana ?
d.      Kerja sama program UKGS dengan siapa ( puskesmas/kampus) ?
e.       Seperti apa monitoring dan evaluasi laporannya ?
f.       Progres peningkatan derajat kesehatan gigi di UKGS tersbut ?
g.      Apa saja alat-alat yang ada di UKGS tersebut ?
C.    Tujuan
a.       Untuk mengetahui apa saja program yang ada di UKGS tersebut
b.      Untuk mengetahui sarana dan prasarana yang ada di UKGS tersebut
c.       Untuk mengetahui manajemen atau pengolahannya bagaimana
d.      Untuk mengetahui kerja sama program UKGS dengan siapa ( puskesmas/kampus)
e.       Untuk mengetahui seperti apa monitoring dan evaluasi laporannya
f.       Untuk mengetahui progres peningkatan derajat kesehatan gigi di UKGS tersbut
g.      Untuk mengetahui apa saja alat-alat yang ada di UKGS tersebut
D.    Manfaat
a.         Bagi SD Petra
Meningkatkan pengetahuan program UKGS
b.         Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan masukan dan informasi di bidang UKGS
c.         Bagi Penulis
Untuk mengaplikasikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah diterima di bangku kuliah

















BAB II
HASIL PEMOTRETAN DI LAPANGAN
A.  Gambaran Umum Program UKGS  SD Petra Semarang
Description: http://foto2.data.kemdikbud.go.id/getImage/20329367/5.jpg
Gambar SD Petra Semarang

SD Petra Semarang terletak di Jalan Ketapang Raya No. 1, Pedurungan Lor, Pedurungan, Pedurungan Lor, Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah 50192 dan berstatus sebagai sekolah Swasta dengan Akresitasi A. SD ini memiliki 11 Ruang Kelas, 1 Laboratorium, 1 Perpustakaan dengan jumlah Siswa Laki-laki 121 orang dan Siswa Perempuan 120 orang yang dikepalai oleh Sofangiwati.
SD Petra Semarang telah mengukir sejumlah perestasi diantaranya ialah sebagai berikut:
1.      JUARA 1 Lomba Paduan Suara USM Tingkat  Jateng
2.      JUARA III Catur POPDA Tingkat Jawa Tengah
3.      JUARA III Mini Bridge Tingkat Kota Semarang
4.      6 BESAR PERINGKAT UN Tertinggi Semarang Timur
5.      Favorit di  Kompetisi Paduan Suara  Karangturi
6.      Mengisi acara  Paduan Suara pada Kunjungan Presiden RI
7.      Pemecah Rekor MURI
8.      JUARA III Lomba Mencipta Alat Permainan Edukatif Bahan Lokal (Guru) IKIP PGRI Tk. Jateng
Letak SD Petra Semarang (Jalan Ketapang Raya No. 1, Pedurungan Lor, Pedurungan, Pedurungan Lor, Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah)

Sekolah ini memiliki program UKS yang sudah ada sekitar tahun 2014 hingga saat ini, dimulai dari MOU dengan kampus jurusan keperawatan gigi Poltekkes Kemenkes Semarang. Selama 2 tahun pertama alat dan bahan diadakan bertahap dalam mendukukung program UKGS tersebut. Hal ini berawal dari informasi yang di dapatkan kepala sekolah dari rekan kerjanya. Saat ini petugas yang bertanggung jawab terhadap UKGS di SD Perta Semarang adalah Ulil Amrilina dan orang tua siswa-siswi di sekolah ini menerima program ini dengan baik.
B.     Program - Program UKGS SD Petra Semarang
SD Petra Semarang memiliki program UKGS yakni sebagai berikut:
1.    Promotif
Upaya promotif adalah suatu rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan – kegiatan yang bersifat promosi kesehatan. Upaya promosi yang dilakukan SD Petra Semarang berupa skrining kesehatan gigi yang dilakukan setiap tiga bulan sekali oleh petugas UKGS. Setiap minggu terdapat waktu ± 30 menit petugas UKGS memberi materi (edukasi) kesehatan gigi pada anak-anak di dalam kelas. Menyikat gigi dilakukan seminggu sekali diawali dari playgrup sampai kelas 6 sekolah dasar.
Description: 11
Sikat gigi yang dilakukan oleh siswa SD Petra Semarang
2.      Preventif
Upaya preventif adalah kegiatan yang bertujuan untuk pencegahan penyakit. Upaya preventif yang dilakukan adalah scalling, pengolesan fluor dan pemberian vitamin . Untuk tindakan scalling dilaksanakan berdasarkan kebutuhan siswa, dimana ketika siswa merasa tidak nyaman terhadap kondisi gigi dan mulutnya mereka langsung datang tanpa diminta ke ruang UKGS untuk memeriksakan kondisi giginya. Sedangkan untuk tindakan pengolesan fluor dilakukan setiap tahun dan dilakukan kepada siswa-siswi kelas satu. Hal ini dikarenakan begitu pedulinya siswa-siswa di SD Petra tentang kesehatan gigi mereka.

3.      Kuratif Sederhana
Upaya kuratif adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengobati suatu penyakit. Upaya kuratif yang dilakukan berupa penambalan gigi 1 bidang dan pencabutan gigi decidui persistensi, kegiatan ini dilakukan di ruang UKGS pada SD Petra Semarang. Akan tetapi untuk melalukan tidakan sebelumnya dilakukan pengisisan inform consent yang diberikan kepada orang tua. Tidakan tidak akan dilakukan tanpa persetujuan dari orang tua siswa yang bersangkutan.

C.    Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang ada di UKGS terdiri dari 1 unit dental chair, scaller elektrik, sterilisator, alat penambalan, tang pencabutan, alat oral diagnostik, bahan penambalan, pencabutan, fluor, kassa, kapas, masker, hand schoen, dll. Semua sarana dan prasarana promotif, preventif dan kuratif sederhana lengkap. Selain itu karena ruang UKS dan UKGS digabung menjadi satu, maka di ruangan tersebut juga terdapat
Description: WhatsApp Image 2018-11-25 at 2Description: WhatsApp Image 2018-11-25 at 2poster tentang kesehatan secara umum dan kesehatan gigi, bad tidur, bantal, seprei, selimut, timbangan berat badan, dll.





Description: WhatsApp Image 2018-11-25 at 2
 


Suasana ruang UKS dan UKGS SD Perta Semarang

D.    Manajemen atau Pengolahan UKGS
Program UKGS ini awalnya dikelola oleh seorang dosen Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Semarang yang berkerja sama dengan SD Petra Semarang. Program ini diawali dengan pengajuan proposal kerja sama tentang UKGS inovatif antara Pihak kampus dengan pihak SD Petra Semarang. Setelah pengajuan kerjasama, pihak kepala sekolah merasa program ini sangat diperlukan, maka dilanjutkan dengan presentasi program lebih lengkap dari pihak kampus. Kemudian setelah presentasi, kepala sekolah memutuskan untuk membuat MOU dengan pihak kampus.
Saat ini Program UKGS telah berjalan secara mandiri di SD Petra Semarang dan dibiayai oleh 50% sekolah dan 50% komite sekolah. Honorium tenaga kesehatan dibayar oleh sekolah. SD Petra Semarang juga sangat memperbolehkan jika terdapat orang tua atau wali siswa yang memeriksakan giginya di UKGS yang terdapat disekolah, akan tetapi untuk biaya yang dikeluarkan tidak termsuk dalam biaya yang di cover oleh sekolah, melainkan orang tua atau wali siswa yang meminta untuk dilakukan pemeriksaan bahkan tidakan (scaling) membayar biaya sendiri.
Selain itu SD Petra semarang juga bereja sama dengan Puskesmas Tlogosari Wetan dan termasuk sekolah binaan di lingkungan kerja Puskesmas Tlogosari Wetan juga. Petugas yang bertanggung jawab pada UKGS di SD Petra Semarang ialah satu Terapis Gigi dan Mulut dan masih dalam pengawasan Dokter gigi dari Puskesmas Tlogosari Wetan.



Description: WhatsApp Image 2018-11-25 at 2,Description: WhatsApp Image 2018-11-25 at 2,Description: WhatsApp Image 2018-11-25 at 2,Description: WhatsApp Image 2018-11-25 at 2 









Kepala sekolah dan petugas UKGS memberikan informasi mengenai UKGS dan UKS














BAB III
PEMBAHASAN

A.     Evaluasi dan Monitoring Laporan UKGS
Perawat gigi (petugas) setiap minggunya bertugas untuk memberi penyuluhan (edukasi) kepada siswa-siswi dalam waktu ± 30 menit di dalam kelas lalu membuat laporan UKGS, kemudian laporan harian ini di rekap kedalam laporan bulanan yang nantinya akan diserahkan ke pihak sekolah. Selain itu setiap tahunnya Orang tua menerima Rapot tentang kesehatan gigi anaknya yang diberikan setiap tiga bulan sekali.

B.     Keunggulan Program UKGS
Keunggulan dari program UKGS yang sudah dilaksanakan adalah sebagai berikut.
1.    Tingkat kesadaran dari masing-masing siswa terhadap kesehatan gigi dan mulut mereka sudah sangat tinggi hal ini di tandai dengan kemauan dan keberanian siswa untuk datang sendiri ke ruang UKGS.
2.    Kegiatan UKGS ini membawa dampak positif bagi guru-gurunya yakni meningkanya pengetahuan guru tentang kesehatan gigi dan mulut
3.    Kegiatan UKGS ini membawa dampak positif bagi siswa-siswi SD Petra Semarang yakni meningkanya pengetahuan siswa tentang kesehatan gigi dan mulut karena terdapat materi khusus yang diberikan dikelas.
4.    Disiplinnya siswa siswi melakukan sikat gigi masal tiap minggunya.
5.    Kegiatan ini merupakan nilai plus SD Petra yang dapat ditonjolkan dari sekolah lainnya, sehingga membuat sekolah ini menjadi sekolah favorit siswa-siswi.

C.    Hambatan Program UKGS di SD Petra Semarang
Hambatan dalam program UKGS ini tentang masih menyatunya ruangan UKS dan UKGS di SD Petra Semarang, keterbatasan tenaga perawat gigi yang mengelolah program UKGS.
D.    Solusi Program UKGS di SD Petra
Menambah ruangan untuk UKGS dan memisahkan dengan ruangan UKS di SD Petra, lalu bekerja sama dengan instansi berwenang atau puskesmas untuk menambah Perawat Gigi supaya dapat mengelola UKGS di SD Petra.
















BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS) adalah bagian integral dari usaha kesehatan sekolah (UKS) yang melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara terencana. Program-program yang terdapat dalam UKGS di SD Petra terdiri dari upaya promotif, preventif dan kuratif sederhana. Sarana dan prasarana di UKGS tersebut juga sudah sangat lengkap. Manajemen dan pengolahannya tersturktur dan sistemastik serta evaluasi dan monitoringnya yang terkontrol dan berjalan dengan baik. Keunggulan dari program ukgs yang sudah dilaksanakan adalah angka karies sudah menurun setiap tahunnya.
B.     Saran
Diharapankan SD lainnya dapat menerapkan program UKGS inovatif ini dan untuk tenanga kesehatan khususnya perawat gigi dapat mengaplikasikan program ini di daerahnya masing-masing.













L
A
M
P
I
R
A
N

DOKUMENTASI
Description: WhatsApp Image 2018-11-25 at 3
CONTOH RAPOR UKGS
 
Description: WhatsApp Image 2018-11-25 at 3
 

Description: WhatsApp Image 2018-11-25 at 2
Pemberian cindera mata dan foto bersama kepala sekolah dan pengurus UKGS SD Patra Semarang oleh kelompok 4 Alih Jenjang Kelas A
 
Description: WhatsApp Image 2018-11-25 at 2
 




Share:

Translate

Cari Blog Ini

Halaman